“Piala ini hadir karena pelibatan masyarakat Bantaeng yang senantiasa mau menjaga kehormatannya agar piala ini dapat terus bertahan di Bantaeng,” kata dia.

Ilham Azikin juga memberikan apresiasi terhadap seluruh elemen yang mendukung kepedulian lingkungan di Bantaeng. Mulai dari masyarakat, petugas tenaga kebersihan, dan para pimpinan OPD serta Forkopimda.

“Terkhusus untuk para petugas kebersihan. Hormat dan terimakasih dari saya, karena telah bekerja keras menjaga kehormatan untuk masyarakat Bantaeng,” jelas dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantaeng, Nasir Awing mengatakan, program kampung iklim ini akan terus dilaksanakan di seluruh desa yang ada di Bantaeng. Dia menyebut, ada beberapa hal yang menjadi indikator penilaian. Salah satunya adalah program kampung iklim.

“Berkat program kampung iklim ini, kita mendapat nilai yang baik,” kata dia.

Dia menambahkan, poin penting lainnya adalah terkait dengan kinerja pemerintah dalam memberdayakan masyarakat akan pentingnya kebersihan daerah. Selain itu, juga terkait dengan kinerja petugas kebersihan dan kinerja Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Penilaian 2022 ini berbasis data. Kami rasakan betul seperti apa ketatnya verifikasi data dari kementerian lingkungan hidup,” kata dia.

 Pelibatan Kelompok Wanita*

Kepala Desa Bonto Jai, Alimuddin mengucapkan terimakasih atas dukungan pemerintah Kabupaten Bantaeng sehingga desa Bonto Jai menjadi desa dengan proklim terbaik.

Dia mengatakan, ada beberapa program di Desa Bonto Jai yang mendorong lahirnya mitigasi lingkungan di daerah itu. Salah satunya adalah pelibatan kelompok-kelompok wanita dalam pengelolaan lingkungan.

“Kita berusaha agar ada kelompok-kelompok wanita yang mendorong terciptanya kesadaran lingkungan,” kata dia.

Dia mencontohkan, Desa Bonto Jai yang sebagian besar merupakan daerah pesisir pantai ini banyak melibatkan kelompok wanita tani (KWT). Kelompok-kelompok ini mengelola pekarangan mereka menjadi kebun yang asri dan bermanfaat.